kebersamaan saat badai datang

Pada sore hari yang kelihatan terang benerang ternyata menipu saya dan temen-temen yang sedang patroli hehehe bahasa kerennya, saat itu kami sedang mencuci motor, bermusik ria, bahkan ada juga yang memancing ikan wader di waduk lencong diantara kami ada juga anak kecil yang kira-kira usianya 10 tahun dia masih duduk di bangsu sekolah dasar namanya royan.

Setelah beberapa lamanya kami bermain-main di waduk lencong akhirnya gremis turun awalnya biasa-biasa saja kami hanya berteduh di perumahan yang hanya ada atapnya tapi lama-kelamaan hujan turun semakin deras dan angin semakin bertiup kencang semua itu wajar saja karena kami berada di pelataran yang tidak ada perlindungan apapun cuman ada pepohonan yang masih kecil untung saja saat itu tidak ada petir ataupun bledekz yang menyambar.

suasana seperti itu tidak begitu menakutkan karena diantara kami ada pendekar-pendekar penakhluk petir MARGALUYU 151 satu-satunya organisasi pencak silat yang ada di desa penganten jadi untuk sementara waktu aman wkekekkekeke, dalam keadaan hujan deras kami malah berfoto ria dengan keadaan alam yang sedikit ekstrim.

kebersamaan saat badai datang membuat kami tak takut dengan keadaan jiwa tenang membuat kedamaian alam mengamuk biarkan berlalu-lalang, keagungan alam yang menakutkan malah menjadikan keindahan sampai kami takjub dengan keadaan. Sampai hujan berhenti di waktu menjelang malam kami baru pulang.