desa penganten tetap kondusif menjelang pilkades

Sudah terlalu lama sekali sejak pembukaan pencalonan kepala desa penganten dari awal bulan april sampai sekarang ini tgl 22-04-2013 belum ada sosok orang yang berani bersaing dengan bapak imam ghozali dalam memperrebutkan kasta tertinggi sebagai kepala desa penganten, bahkan omongan-omongan dimasyarakatpun belum ada tanda-tanda orang yang berani maju sebagai rivalnya.

Suasana di dalam desa penganten masih biasa-biasa saja seperti tidak akan ada apa-apa yang terjadi dalam tubuh pemerintahan desa penganten menjelang pilkades(pemilihan kepala desa) yang akan berlangsung padahal dulu kalau akan ada pemilihan kepala desa suasana seperti tercekam ketat, orang berlalu-lalang saling mengawasi satu sama lain takutnya kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti pembagian sembako dan uang gelap.

Masyarakat desa penganten tetap kondusif, mereka semua sudah menduga kalau bapak imam ghozali tidak akan ada tandingannya, siapa yang berani kalau mau maju bersaing mereka harus mengeluarkan ratusan juta untuk botoh maupun pendukungnya, sekarang hal-hal yang seperti itu marak terjadi pembagian uang gelap atau sembako ini dianggap sebagai tradisi bahkan kebiasaan yang terjadi dalam demokrasi pemerintahan paling bawah.

Hal-hal pembagian uang gelap yang seperti itulah yang menjadi pemikiran ulang seseorang dalam bersaing sebagai kepala desa, bahkan dalam pemilihan lurah pemberian uang kepada masyarakat lebih besar dibandingkan dengan pemilihan bupati betul apa betul sodara-sodara, . .???hal seperti ini pasti terjadi dimana-mana di setiap desa seluruh indonesia tidak perlu di pungkiri lagi.

Kalau sudah begini pasti ibu lurah bapak imam ghozali yang akan menjadi rival dalam rumah tangga maupun pemilihan kepala desa pengaten, karena bersaing dengan bumbung kosong lebih menakutkan dibanding dengan adanya musuh nyata. terus maju desaku dan berkarya untuk dunia.